2022-02-04 11:10:52
Kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali di dalam tubuh.penyakit kanker merupakan slah satu penyakit tidak menular yang menjadi beban kesehatan di seluruh dunia.
Data dari Global Burden of Cancer (GLOBOCAN) yang dirilis oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa jumlah kasus dan kematian akibat kanker sampai dengan tahun 2018 sebesar 18,1 juta kasus dan 9,6 juta kematian di tahun 2018. Kematian akibat kanker diperkirakan akan terus meningkat hingga lebih dari 13,1 juta pada tahun 2030.
Kanker terdiri dari beberapa jenis tergantung dari organ tubuh yang menjadi tempat pertumbuhan sel dan jaringan kanker tersebut. Sampai dengan tahun 2018, paru, payudara, prostat, kolorektal, dan lambung merupakan jenis kanker yang palling banyak ditemukan di dunia.
Kanker paru menempati peringkat pertama dalam jumlah kasus baru sebesar 2,094 juta kasus di seluruh dunia. Jumlah kasus baru tertinggi berikutnya adalah kanker payudara, kanker kolorektal, kanker prostat, dan kanker lambung. Besarnya jumlah kasus baru yang ditemukan dapat dipengaruhi oleh kualitas sistem deteksi dini tiap jenis kanker. Kematian akibat kanker tertinggi di dunia adalah kanker paru sebesar 1,8 kematian yang diikuti oleh kematian akibat kanker kolorektal, kanker lambung, kanker hati, dan kanker payudara. Kematian akibat kanker di antaranya ditentukan oleh prognosis jenis kanker yang diidap oleh pasien. Kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan pada proses pengobatan juga mempengaruhi prognosis pasien.
Data yang bersumber dari Rumah Sakit Kanker Dharmais pada tahun 2018 menunjukkan bahwa kasus kanker terbanyak adalah adalah kanker payudara sebesar 19,18%, kanker serviks sebesar 10,69%, dan kanker paru-paru sebesar 9,89%. Jenis kanker yang hanya terjadi pada wanita, yaitu payudara dan serviks menjadi penyumbang terbesar dari seluruh jenis kanker.
Kanker yang paling banyak diderita oleh pasien pria adalah paru-paru sebesar 16,77%, kolorektal sebesar 14,28%, dan Hati sebesar 10,64%. Pada pasien perempuan, sebagian besar menderita kanker payudara sebesar 34,3%, serviks sebesar 19,12%, dan ovarium sebesar 7,84%. Terdapat beberapa jenis kanker yang tidak spesifik jenis kelamin yang menyerang pasien laki-laki maupun perempuan yaitu paru-paru, kolorektal, tiroid, leukemia, non-hodgkinlimphoma, dan hati. Angka kesakitan kanker di Indonesia menggambarkan pola yang sama dengan pola yang terjadi dunia. Data GLOBOCAN menempatkan kanker paru-paru (2,094 juta kasus), payudara (2,089 juta kasus), dan kolorektal (1,8 juta kasus) dengan jumlah kasus terbanyak di dunia.
Penyakit tidak menular termasuk kanker telah menjadi beban ganda epidemiologi di Indonesia. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah melalui Kementerian Kesehatan. Salah satu upaya preventif yang telah dilakukan adalah screening melalui metode Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA), papsmear, dan pemeriksaan payudara kinis (Sadanis). Upaya screening tersebut menjadi salah satu program yang terintegrasi dengan kegiatan di Puskesmas yang dilakukan terhadap perempuan usia 30-50 tahun.
Provinsi dengan cakupan perempuan yang mendapatkan screening terbanyak adalah Kep. Bangka Belitung sebesar 25,42%, Sumatera Barat sebesar 18,89%, dan Lampung sebesar 17,47%. Upaya peningkatan perlu dilakukan pada provinsi dengan cakupan rendah, khususnya Papua sebesar 0,91%, Sulawesi Tenggara sebesar 1,34% dan Banten sebesar 2,44%. Selain pendekatan promotif dan preventif, upaya pengendalian kanker juga dapat dilakukan melalui pengobatan. Tindakan pengobatan yang utama dilakukan terdiri dari pembedahan, penyinaran, dan kemoterapi.
Jenis pengobatan kanker yang dijalani oleh pasien kanker tergantung dengan jenis dan stadium pada saat diagnosis. Pada beberapa kasus, pasien menjalani lebih dari satu metode pengobatan. Hasil Riskesdas 2018 menggambarkan sebagian besar penduduk di Indonesia menjalani pengobatan kanker dengan metode pembedahan, yaitu sebesar 61,8%. Pasien juga memilih metode lainnya untuk pengobatan, yaitu kemoterapi sebesar 24,9%, dan penyinaran sebesar 17,3%
Pembedahan merupakan metode pengobatan kanker yang paling banyak dipilih oleh pasien laki-laki maupun perempuan. Metode radiasi/ penyinaran lebih banyak dibandingkan kemoterapi pada kelompok laki-laki. Sedangkan pada kelompok perempuan, metode kemoterapi lebih banyak digunakan sebagai pengobatan dibandingkan radiasi/ penyinaran.
SHARE: