2022-10-31 04:50:56

Gagal Ginjal Akut Misterius pada Anak





Dalam kurun waktu dua bulan terakhir, kasus gagal ginjal akut pada anak tengah menjadi perhatian. Bagaimana tidak, kejadian ini dilaporkan telah menyerang ratusan anak di Indonesia dan masih terus meningkat. Meski begitu, Kemenkes RI meminta orangtua untuk tetap tenang dan tidak panik. Orangtua juga harus waspada apabila si Kecil menunjukkan sejumlah gejala gagal ginjal akut berikut ini.

Apa penyebab gagal ginjal akut pada anak?

Melalui keterangan tertulisnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada Kamis (20/10/2022) menduga terdapat cemaran senyawa Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DG) dalam obat paracetamol sediaan cair atau sirup. Senyawa campuran tersebut diketahui telah melampaui ambang batas aman sehingga menjadi penyebab banyak anak menderita gagal ginjal akut misterius. Kendati demikian, BPOM menyatakan masih belum bisa mendukung kesimpulan obat sirup sebagai penyebab banyaknya kasus gagal ginjal akut anak yang terjadi saat ini. Kemungkinan ada faktor lain yang masih dalam pemeriksaan, termasuk kerentanan daya tahan tubuh anak dan lingkungan. Untuk langkah pencegahan dan peningkatan kewaspadaan, Kemenkes telah memberikan intruksi kepada seluruh tenaga kesehatan untuk sementara tidak meresepkan obat-obatan dalam bentuk sediaan cair atau sirup sampai hasil penelusuran dan penelitian tuntas. Pihak BPOM juga telah memerintahkan untuk menarik peredaran obat-obat tersebut untuk kemudian dimusnahkan. Sebagai alternatif, Anda dapat menggunakan bentuk sediaan lain seperti tablet, kapsul, atau suppositoria (anal).

Apa gejala gagal ginjal akut pada anak?

Secara umum, gejala gagal ginjal akut pada anak yang terjadi saat ini cenderung sama dengan penyakit ginjal lainnya. Ia menyebutkan bila gagal ginjal akut anak ini memiliki gejala yang khas berupa penurunan volume urine secara tiba-tiba. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk terus memantau intensitas buang air kecil dan mendeteksi warna urine yang dikeluarkan oleh si Kecil, apakah pekat atau kecoklatan.

Idealnya, frekuensi buang air kecil pada anak terjadi sebanyak 6—8 kali dalam sehari. Begitu sudah mulai besar, anak akan sering mondar-mandir untuk pipis kira-kira 6—7 kali dalam satu hari. Selain anak menjadi jarang pipis, ada sejumlah gejala gagal ginjal akut yang terjadi pada anak dan perlu Anda waspadai, seperti berikut.

  • Demam.
  • Diare.
  • Gangguan saluran napas, seperti batuk atau pilek.
  • Mual dan muntah.

Pada kondisi yang lebih parah, anak Anda mungkin akan mengalami gejala-gejala berikut ini, di antaranya.

  • Dehidrasi.
  • Badan membengkak.
  • Napas cepat dan dalam.
  • Terjadi gangguan elektrolit.
  • Kejang.
  • Mengalami tekanan darah tinggi.

Bila Anda mencurigai si Kecil mengalami gejala tersebut, sebaiknya segera memeriksakan ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapat penanganan lebih lanjut.

SHARE:        

Add Comment